Acara Rises Anggota DPRD Prov. SUMBAR Di Jambu Aia
Kamis, 14 Februari 2019
Bismillahirrahmanirrahim
Cuplikan - https://www.metroandalas.co.id/berita-jemput-aspirasi-di-masa-reses-anggota-dewan-jaring-harapan-masyarakat.html
Reses
Masa Sidang I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang telah mulai
dilakukan anggota Dewan. Agenda dijadwalkan bermula 7 Februari dan usai 11
Februari. Masa-masa reses merupakan masa penting yang sejatinya
fungsional dalam menjaring aspirasi masyarakat. Hal tersebut sangat disadari
oleh para anggota Dewan yang berkantor di Gedung Bundar Sawahan Kota Padang. Dari
45 anggota Dewan, meski ada anggota yang tidak melakukan, sebagian besar
anggota menjalankan dengan benar-benar memanfaatkan momen untuk mendengarkan
harapan masyarakat yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) mereka
masing-masing.
![]() |
Pimpinan Pesantren menghadiri Reses Anggota DPRD di Jambu Air |
“Reses
ini merupakan kewajiban bagi anggota DPRD. Setiap tiga bulan, anggota
Dewan turun ke Dapil untuk bertemu konstituen, menjaring informasi, menghimpun
seluruhnya untuk kemudian disalurkan,” kata salah seorang anggota Dewan yang
Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa, pada Metrans. Dia
menjabarkan, dari suara-suara masyarakat yang berhasil dihimpun melalui reses
tersebut, kemudian akan direkap dan dibuat laporannya, diteruskan pada pimpinan
di Dewan. “Selanjutnya
kita akan teruskan ke Wali Kota, yang kemudian Wali Kota meneruskan pada OPD
terkait,” ujar anggota Dewan muda yang akrab dipanggil Esa tersebut.
Sementara,
Ketua Komisi II, Gustin Pramona, yang mengawali masa kegiatan resesnya di
Kecamatan Koto Tangah, menyatakan kegiatan reses sangat penting dan sayang
sekali jika tidak dimanfaatkan.
“Memang
ada anggota yang tidak lakukan reses. Tapi ini tergantung hati nurani. Reses
ini momen kita bertemu masyarakat secara massal. Jaran-jarang lho,
kita bertemu konstituen yang selama ini mendukung kita. Dengan kesibukan agenda
di Dewan, ini momen yang harus kita manfaatkan,” tutur Mona.
Dalam
kegiatan reses keduanya tersebut, tampak oleh Metrans antusiasme masyarakat dan
tetap dukungan bagi anggota Dewan yang sudah mereka beri kepercayaan. Berbagai
isu seperti fasilitas umum (fasum), harapan dibina, bahkan dukungan moral
disampaikan oleh masyarakat.
“Mendengarkan
keluh-kesah, aspirasi warga, itu memang tugas anggota Dewan. Dalam kegiatan ini
kita fokus mendengarkan untuk kemudian disalurkan. Bukan sekedar mengadakan
pertemuan tanpa hasil membangun di masa depan,” lanjut Mona. Masalah-masalah
signifikan di bidang pendidikan, misalnya, ditemui Maidestal Hari Mahesa saat
reses berjumpa dengan perwakilan kecamatan, guru-guru, kepala sekolah, dan
elemen masyarakat lain.
“Penyampaian
dari masyarakat sangat banyak. Keluhan mereka ada yang terkait sarana-prasarana
sekolah. Misalnya kondisi di Sekolah Dasar. Banyak hal miris Kami dengar.
Misalnya masalah kebutuhan sanitasi yang sangat vital seperti WC, mobiler
sekolah, ruang kelas tidak cukup, ruang kepala sekolah tidak ada, bahkan ada
sekolah yang status tanahnya hingga kini masih tidak jelas,” ujar Esa. Seluruh
keluhan masyaraat dan harapan, dikatakan para anggota Dewan akan
ditindaklanjuti secara maksimal. Realisasi anggaran untuk program-program yang
disetujui, disebutkan, bisa tahun depan, bisa juga kemungkinan saat anggaran
perubahan.
“Kita
tidak memberi janji muluk. Semua yang vital, kita akan perjuangkan. Tapi apa
yang memang tidak masuk skala prioritas, tidak bisa disalurkan, tetap kita
sampaikan. Misalnya permintaan pembuatan gapura sekolah. Ini tidak masuk skala
prioritas, karena kebutuhannya hanya berupa kelengkapan ornamen penghias,”
jelas Esa. (yyn)
Komentar
Posting Komentar