Olahraga Sehatkan Jasmani Dan Tingkatkan Semangat Tahfizh Santri
Sabtu, 20 April 2019
Bismillahirrahmanirrahim
Gerakan yang dilakukan saat
olahraga merangsang semua bagian tubuh agar lebih fleksibel. Otot tubuh juga
menjadi lebih elastis dan tidak kaku. Bagi anak-anak olahraga sangat membantu
untuk menunjang pertumbuhan postur tubuhnya. Anak yang rutin berolahraga sejak
kecil akan memiliki postur tubuh yang tegap dan tidak membungkuk saat berjalan.
Dan pada saat tubuh digunakan
untuk beraktivitas, kalori yang ada di dalamnya akan terbakar lebih sempurna.
kalori ini akan diproses menjadi energi secara keseluruhan tanpa ada yang
tersisa dan berpotensi menimbulkan tumpukan lemak tubuh. Tubuh mendapatkan
suplai nutrisi yang cukup untuk melancarkan proses pertumbuhan dan perkembangan
secara ideal.
Nah, Ternyata manfaat olahraga
tidak sebatas memperoleh tubuh yang atletis dan ideal. Lebih dari itu, tubuh
yang bugar dan sehat ternyata memberi manfaat besar pada otak para santri kita.
Ketika otot mereka tumbuh lebih besar dan kuat, serta kapasitas kardio mereka meningkat,
otak mereka juga mengalami perubahan. Inilah yang terjadi pada otak seiring
dengan pertumbuhan otot karena olahraga :
Olahraga membantu santri dalam
mengendalikan stres
Saat para santri melakukan olahraga seperti lari, berenang, atau
olahraga lainnya, tubuh memproduksi protein khusus dalam otak yang disebut
brain-derived neurotrophic factor, atau BDNF. Protein ini mendukung fungsi
neuron dalam otak dan bisa menahan stres, menurut Loretta
Graziano Breuning, Ph.D., penulis Habits of a Happy Brain.
Dengan pertahanan yang lebih baik terhadap stres, otak mereka
akan bekerja lebih efektif saat melakukan tugas-tugas kognitif seperti
menghafal, belajar dan mengatur suasana hati, serta dalam memperbaiki sistem
kekebalan, pengaturan detak jantung, serta pernafasan.
Semakin awal Mereka aktif secara fisik, maka otak akan semakin
mampu menghadapi tekanan dan stres di kemudian hari,” ujar Matthew Capolongo,
pelatih atletik di New York. Jadi, berolahraga sangat membantu santri dalam
mengendalikan stres dipesantren, apalagi bagi yang belum betah dipesantren.
Olahraga membuat otak mampu
memecahkan masalah lebih baik
Aktivitas kardio terbukti bisa meningkatkan fungsi kognitif otak
sekaligus meningkatkan volume otak secara keseluruhan, sehingga membantu kita
memproses informasi.
Dalam study yang dipublikasikan di Journals of Gerontology,
peneliti membagi partisipan berusia 60 hingga 79 tahun dalam dua kelompok.
Kelompok pertama diminta berolahraga dengan intensitas sekitar 50 persen dari
detak jantung mereka dan meningkat menjadi 70 persen dalam waktu enam bulan.
Kelompok kedua melakukan program latihan non aerobik yang
mengutamakan gerakan peregangan tubuh. Hasilnya, kelompok pertama menunjukkan
peningkatan volume otak yang signifikan terutama yang terkait fungsi kognitif,
seperti kemampuan untuk melakukan tugas yang rumit, memecahkan masalah, dan
dalam hal menerima informasi. Maka dengan berolahraga akan membantu santri
untuk memecahkan persoalan yang terjadi, dan ini sangat baik untuk proses
pendidikannya dalam kemandirian.
Olahraga mempertajam ingatan
Santri
Saat mereka menjadi lebih bugar, bagian otak yang disebut
hippocampus ikut berkembang, Karena hippocampus mempengaruhi fungsi belajar dan
mengingat otak, maka peningkatan volumenya akan membuat para santri memiliki
ingatan lebih tajam dan kemampuan mengahafalnya akan jauh lebih baik.
Olahraga meningkatkan kemampuan
konsentrasi
Banyak study soal hubungan olahraga dan konsentrasi dilakukan
terhadap anak-anak, karena mereka biasanya lebih mudah terpecah fokusnya. Dalam
study yang dilakukan di AS, para peneliti mencari hubungan antara olahraga
dengan prestasi belajar anak-anak. Seperti diduga, para pelajar itu menjadi
lebih bugar. Namun yang juga ditemukan adalah perkembangan signifikan dalam hal
konsentrasi belajar, mengurangi gangguan, melakukan pekerjaan multitasking,
serta tetap fokus.
Olahraga memperbaiki suasana hati
Saat kita berolahraga tubuh akan memproduksi endorfin, hormon
yang membuat mereka nyaman. Bila digabungkan dengan reseptor opiate di otak,
akan menghasilkan suasana hati yang lebih baik. Rasa senang setelah berolahraga
itu juga akibat dari mengecilnya amygdala, struktur otak yang dihubungkan
dengan perasaan cemas, takut, dan stres. Maka tak heran bila setelah
berolahraga, para santri akan menjadi lebih rileks, nyaman, dan tenang.
Komentar
Posting Komentar