Artikel Hafalan Al-Qur'an Itu Mudah
Senin, 22 Juli 2019
Bismillahirrahmanirrahim
Dikutip dari : https://www.kompasiana.com/nyovi/592e25fdd37e6150158e983d/hafalan-al-quran-itu-mudah?page=all
Menghafal
Al Quran sebenarnya
adalah sebuah aktivitas yang sangat mengasyikkan diibandingkan menghafal lirik
lagu dan isi prosa. Sayangnya memang tidak semua orang diberi nikmat
menghafalkan Al Quran.
Kenapa
saya sebut mengasyikkan?
Karena
menghafal Al Quran membantu kita memahami isi Al Quran dan mau tidak mau akan
membuat kita merasa malu jika kita tidak mengerjakan apa yang telah kita hafal.
Al Quran memiliki banyak keistimewaan dan ia adalah kitab ilmiah yang jika kita
mampu memahaminya, insyaa Allah akan banyak sekali ilmu yang Allah berikan
kepada kita.
Di
dalam Al Quran disebutkan Al Quran sebagai kitab pembeda (al furqan). Pembeda
dari ketidakilmiahan dan ketidaksehatan akal. Al Quran juga merupakan obat (asy
syifaa’). Obat bagi hati yang galau dan obat bagi raga yang lemah. Dan hanya
bagi mereka yang memahaminya sajalah, asyiknya menghafal menjadi sebuah nikmat
yang luar biasa dibandingkan menghafal lirik lagu yang melo dan justru membuat
hati semakin galau.
Layaknya
anak perempuan yang sedang belajar memakai jilbab, ada yang berkata menjilbabi
hati adalah hal yang lebih utama dibanding memakai jilbabnya. Padahal
sebenarnya, justru dengan memakai jilbab, kita dipaksa paham kenapa kita
berjilbab serta merasakan efek berjilbab baik secara langsung dan tidak
langsung (dengan catatan jilbab yang dipakai sesuai aturan).
Memang
tidak semua orang mendapatkan pemahaman terkait jilbab dalam waktu yang cepat,
tetapi setidaknya dengan memakai jilbab kita juga akan belajar malu jika tidak
berakhlak seperti seharusnya seorang muslimah. Pun dengan menghafal Al Quran.
Kita memang harus memperbaiki bacaan sebelum kita menghafalnya. Namun
memperbaiki bacaan bukan berarti menunda menghafal Al Quran terlalu lama.
Karena dengan menghafal beberapa ayat saja, kita akan mendapatkan dampak
positif dari ayat tersebut (asalkan niat dan cara menghafalnya pun dengan
benar).
Apa
saja manfaat menghafal Al Quran?
Orang
yang menghafal Al Quran biasanya mau tidak mau akan mencoba memahami arti di
dalam ayat yang sedang ia hafalkan. Hal ini tentu membantu kita mengetahui
makna yang terkandung dalam Al Quran meskipun hanya sebatas tau artinya dan
bukan tafsirnya secara terperinci. Setidaknya dari yang tadinya kita tidak tahu
apa saja yang dituliskan di dalam Al Quran, kita menjadi tahu sebagian dari isi
Al Quran.
Dengan
mengerti arti sebuah ayat Al Quran, setidaknya kita juga dapat mengerti inti
ajaran islam dan yang paling utama adalah mengenal Allah karena di dalam Al
Quran sebagian besarnya terdiri dari ilmu tauhid. Selain itu, salah satu nikmat
yang didapat jika kita menghafal Al Quran adalah kita dapat membacanya ketika
shalat wajib ataupun qiyamul lail. Bagaimana mungkin seorang muslim dapat
menikmati sholatnya terutama qiyamul lail ketika bacaannya hanya
itu-itu saja?
Saya
pernah suatu ketika sholat malam di Masjid Ulul Albab UII di bulan Ramadhan dan
diimami seorang hafidz Al
Quran. Sungguh pengalaman pertama shalat malam dengan bacaan yang sangat
panjang dan suara yang indah tidak hanya membantu mata saya terbuka dari
kantuknya tengah malam itu, tetapi juga membuat saya ikut menangis kala sang
imam menangis melantunkan sebuah ayat tentang neraka jahannam.
Saya
memang belum bisa bahasa Arab waktu itu (sekarang sebenernya juga ding haha),
tapi pengalaman pertama saya dengan menikmati bacaan yang panjang di malam hari
Ramadan itu benar-benar mengena dan membuat saya paham kenapa ada seorang ulama
yang mengatakan, “seandainya para raja dan saudagar yang kaya raya tau
akan nikmatnya qiyamul lail, niscaya mereka akan merebut paksa nikmat itu dari
tangan para muslimin dengan seluruh jabatan dan kekayaannya yang ia miliki.
Bahkan mungkin jiwanya”. Masyaa Allah..
Lalu,
apakah hanya orang-orang tertentu yang Allah beri nikmat menghafal Al
Quran?
Jawabannya adalah “tentu".
Jawabannya adalah “tentu".
Siapa
mereka? Orang-orang yang mau berusaha.
Kenapa
begitu? Karena tidak semua orang mau menjemput nikmat itu.
Sebagian
besar orang mungkin telah mengikuti kajian dan sharing pengalaman dengan
hafidz/ah namun akhirnya tetap berkubang pada aneka aktivitas tak berguna dan
jauh dari Al Quran. Ya, hari ini saya mengikuti kajian dari seorang syaikh dari
Palestina bernama Syaikh Ayman Amin Abd Al Kader bahwa salah satu adab
penghafal Al Quran adalah meluangkan waktu bukan menunggu waktu luang. Kita
tidak akan pernah dapat menghafal jika hanya mengandalkan waktu luang, KITA
HARUS MELUANGKAN WAKTU UNTUK MENGHAFALNYA.
Bahkan
ketika kita sudah menghafal satu-dua juz kadang kita merasa cukup sehingga kita
lupa menyediakan waktu untuk muroja’ah. Syaikh Ayman mengatakan bahwa
seharusnya ketika kita menghafal Al Quran, maka kita harus siap untuk
menyediakan waktu untuk muroja’ah yang artinya, waktu yang kita sediakan jauh
lebih banyak dibanding ketika kita baru saja menghafal.
Dan
tentu saja waktu yang disediakan untuk muroja’ah seharusnya jauh lebih banyak
daripada waktu menambah hafalan karena sifat hafalan itu mudah hilang. Maka
apakabar cita-cita tahfidz quran 30 juz jika kita menyediakan waktu untuk
memulai hafalan saja sulit? Astaghfirullah.. Semoga kita termasuk orang-orang
yang mau meluangkan waktu untuk menghafal serta memuroja’ah hafalan Al-Qur’an.
Memang
tidak dapat dipungkiri, menghafal Al Quran membutuhkan proses yang panjang.
Mulai dari memperbaiki bacaan melalui tahsin hingga muroja’ah tadi yang sudah
saya sebutkan di atas. Mungkin jika dibayangkan, rasanya saja malas. Bagaimana
tidak? Tahsin adalah rangkaian belajar membaca Al Quran yang panjang dan penuh
“tetek bengek” mulai dari mengenal mahrojul huruf hingga tajwid. Mahrojul huruf
pun sangat sukar bagi sebagian lidah orang Indonesia terutama Jawa.
Belum
lagi mengenal berbagai macam hukum bacaan “sandangan” huruf yang disebut dengan
harakat. Tapi sebenarnya semua itu memang kembali kepada kemauan. Asal mau,
semua itu simple, cukup dilakoni dan dinikmati saja. Waktu untuk bisa lulus
tahsin pun sebenarnya memang sangat panjang. Saya sendiri belum lulus sampai
syahadah hingga detik ini. Namun sembari memperbaiki bacaan, kita juga masih
tetap bisa menghafal surat-surat pendek yang ada di juz 29 dan 30 dengan
berbagai metode awam seperti talaqqi.
Apa
itu metode talaqqi? Metode talaqqi adalah metode hafalan Al Quran dengan
menirukan orang yang telah baik dan benar hafalannya. Tidak harus dengan guru
secara langsung. Kita bisa saja menggunakan aplikasi mp3. Caranya? Dengarkan
qori’ dan tirukan bagaimana dia membaca ayat tersebut dan hafalkan sesuai
dengan cara bacanya tadi.
Syaikh
Ayman juga mengatakan hal yang serupa bahwa justru semakin kita sering
mendengar qori’ membaca Al Quran, maka kita akan semakin mudah menghafal.
Itulah kenapa sebagian besar ustadzah tahfidz saya baik di asrama dulu hingga
di liqoat pekanan saya sekarang selalu menyampaikan bahwa salah satu cara
menambah dan menjaga hafalan Al-Qur’an adalah dengan tilawah yang banyak.
Minimal
ya 3 – 5 juz perhari. Susah ya? Masyaa Allah.. Saya juga masih kesulitan.
Bahkan untuk bisa satu juz saja saya sering tambal sulam. Tapi tak mengapa,
mari tetap optimistis karena sungguh Allah telah memudahkan Al Quran untuk
dipelajari seperti dalam QS Al Qamar: 17, “dan sesungguhnya telah Kami mudahkan
Al Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”
Lalu
bagaimana jika masih merasa sulit dan tidak yakin dengan metode talaqqi melalui
mp3?
Tenang,
sekarang sudah ada banyak sekali penghafal Al Quran di pelosok negeri ini. Mau
di Jawa, mau di Kalimantan, bahkan di Papua pun ada. Selain itu jikalau pun
memang tidak dapat mengakses guru untuk membantu hafalan kita, ada sebuah
program dari PPPA Daarul Quran yaitu quran call center, di mana kita
bisa setoran dengan salah satu santri PPPA Daqu (yang juga berperan sebagai
customer service) dan bacaan kita akan diperbaiki melalui telepon. Masyaa Allah
ya.. itu salah satu fasilitas yang amat sangat memudahkan kita meski tidak ada
orang yang bisa menyimak bacaan Al Quran kita saat itu. semoga seluruh jajaran
QCC mendapatkan keberkahan dan keistiqomahan dalam menjalankan program
tersebut. Aamiin..
Sebenarnya
masih ada banyak metode lain yang bisa kita lakukan untuk menghafal Al Quran.
Namun itu semua kembali kepada kita pribadi, mau atau tidak. Memang tidak semua
orang diberikan kemudahan menghafal Al Quran dalam waktu yang singkat. Saya
pribadi juga masih terus mengulang-ulang hafalan saya meski kadang ada rasa
bosan.
Tapi
ingat bahwa nikmat yang kita dapat di dunia saja begitu luar biasa apalagi di
akhirat nanti. Lagipula mengikhtiarkan diri untuk senantiasa memahami dan
berinteraksi dengan Al Quran akan membantu kita untuk menjauhkan diri dari
segala macam aktivitas yang sia-sia. Dan tentunya jangan lupa, mohonlah selalu
kepada Allah untuk diberikan kemudahan dan keistiqomahan dalam menghafal Al
Quran karena sesungguhnya Allah lah yang memiliki Al Quran dan menjadikannya
mudah untuk kita hafalkan dan kita pelajari.
Allahummarkhamna
bil qur’an...
Komentar
Posting Komentar