Suasana Menjelang Berbuka Puasa Hari Arafah
Sabtu, 10 Agustus 2019
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillahirrahmanirrahim
Saat
ini kita tengah berada di bulan Dzulhijjah. Salah satu bulan paling penuh
berkah bagi umat Islam di seluruh dunia. Sebab di bulan ini kita bertemu dengan
hari raya Idul Adha. Umat yang mampu bisa berkunjung ke tanah suci untuk
menunaikan ibadah haji. Selain beribadah haji ke tanah suci, ada amalan puasa
sunah yang dianjurkan saat Dzulhijah. Puasa-puasa sunah tersebut ada tiga
jenis, yakni puasa 1-7 Dzulhijah, puasa tarwiyah (8 Dzulhijjah), dan puasa
arafah (9 Dzulhijjah).
Puasa
arafah merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan, khususnya bagi
umat muslim yang tidak menunaikan ibadah haji. "Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari
'Asyura' (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya…" dikutip HR
Abu Daud nomor 2437.
Puasa
arafah memiliki keutamaan yang sangat besar. Oleh karenanya, para ulama
memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan
(muakkad). "Puasa hari arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah
lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa
setahun yang lalu," dikutip HR Muslim.
Allah
menjanjikan banyak keutamaan bagi setiap Muslim yang menjalankan puasa Arafah.
Salah satunya adalah ampunan atas dosa-dosa. "Puasa Arafah itu tanggal 9
Zulhijah. Siapa yang puasa Arafah diampuni dosanya setahun yang lalu dan
setahun yang akan datang," jelang Hari Raya Idul Adha. Ini sesuai dengan
hadis yang diriwayatkan oleh Muslim yang menyebut puasa Arafah dapat
menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Hari Arafah
juga disebut sebagai hari pengampunan dosa dan pembebasan dari siksa neraka.
Komentar
Posting Komentar